Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, di
manapun saudara berada dan berkarya.
Mengawali pidato ini, marilah kita panjatkan
puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, Allah swt., karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk melanjutkan
ibadah, karya, dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Kita juga
bersyukur, karena kita masih diberi ketegaran dan kesabaran untuk menghadapi
berbagai tantangan dan ujian, dalam upaya besar kita membangun hari esok yang
lebih baik. Jalan yang kita tempuh dan lalui untuk menjadi bangsa yang maju dan
sejahtera, sebagaimana pula yang dialami oleh bangsa-bangsa lain adalah jalan
yang panjang, tidak lunak, dan penuh dengan tantangan. Hanya bangsa yang
tangguh, ulet, cerdas, dan terus bekerja keraslah yang akan berhasil mencapai
cita-citanya. Insya Allah, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi dan mengatasi
ujian dan tantangan itu dan kelak akan menjadi bangsa yang maju, adil, dan
sejahtera.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saya
menunda penyampaian Pidato Akhir Tahun, yang biasanya saya sampaikan di akhir
bulan Desember. Saya ingin menggantinya dengan tradisi baru, yakni menyampaikan
Pidato Awal Tahun pada bulan Januari. Dalam pertimbangan saya, pada bulan
Januari, kita telah memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang apa yang telah
kita capai di tahun sebelumnya. Pertimbangan saya yang lain adalah setiap akhir
tahun atau awal tahun baru banyak dilakukan evaluasi dan refleksi kritis terhadap
kinerja pemerintah, baik itu oleh DPR, partai-partai politik, lembaga kajian,
ataupun para pengamat secara perseorangan. Terhadap kritik dan masukan
tersebut, baik dengan atau tanpa usulan solusi,
saya dan jajaran pemerintah yang
saya pimpin telah menyimaknya dengan saksama. Sebagian kritik itu logis dan
dapat kami terima, sebagian lagi perlu kami berikan klarifikasi dan penjelasan
karena cara melihat permasalahan berbeda, atau karena kurang mengetahui apa
yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini. Namun, sulit bagi pemerintah
untuk merespons kecaman yang hanya sarat dengan retorika, tanpa data dan fakta
yang akurat, dan bernada ”pokoknya” pemerintah gagal, jelek, dan tidak ada satu
pun kemajuan yang dicapai.
Saudara-saudara.
Sejak awal pemerintahan
Kabinet Indonesia Bersatu akhir Oktober 2004, saya telah mengenali permasalahan
mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu tingginya tingkat kemiskinan,
tingginya tingkat pengangguran, dan besarnya utang pemerintah. Di samping 3
(tiga) permasalahan mendasar ini, kita juga dihadapkan pada 3 (tiga)
permasalahan serius lain yang memerlukan perhatian kita semua, yaitu praktik
korupsi yang kronis dan penegakan hukum yang lemah, perekonomian nasional yang
masih rapuh dan rentan akibat krisis, dan keadaan politik serta keamanan yang
masih rentan, termasuk keadaan di Aceh dan Papua. Kita sadar dan amat
mengetahui, jika keenam permasalahan-permasalahan mendasar itu tidak kita
tangani secara sungguh-sungguh, tekun, dan konsisten, negara kita tidak akan bergerak
maju, dan kesejahteraan rakyat juga tidak akan bertambah baik.
Masalah kemiskinan,
pengangguran, dan utang pemerintah, terutama utang luar negeri yang amat tinggi
merupakan masalah yang mengalir dari masa lalu yang menjadi tantangan bersama
kita masa kini. Sebelum krisis 1998, angka kemiskinan, pengangguran, dan utang
luar negeri itu masih relatif tinggi. Ketika negara kita mengalami krisis,
angka kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah menjadi lebih tinggi lagi.
Itulah sebabnya, pemerintah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melanjutkan
upaya pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah terutama utang
luar negeri kita. Upaya tersebut juga telah dilakukan oleh
pemerintah-pemerintah sebelumnya, yang dalam kenyataannya juga mengalami
pasang-surut.
Terima kasih.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 31 Januari
2007
Presiden Republik
Indonesia
Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono
About Budi Luhur Fail!
Hi, Kita dari Universitas Budi Luhur, Kelompok 06 kelas XF - Angkatan 2016.
0 Comment:
Posting Komentar